Ekonomi

Ekonom UI Sebut Tren Realisasi Investasi Jepang di Indonesia Cukup Baik

Jumat, 29 Juli 2022 - 22:00
Ekonom UI Sebut Tren Realisasi Investasi Jepang di Indonesia Cukup Baik Bendera Indonesia dan Bendera Jepang - (FOTO: ist)

TIMES BANTEN, JAKARTA – Pakar Ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan realisasi darijika komitmen investasi dari beberapa perusahaan Jepang bergantung pada kesigapan pemerintah. Khususnya dalam hal kinerja birokrasi.

Komitmen investasi ini merupakan hasil dari kunjungan Presiden Joko Widodo yang didahului oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jepang. Komitmen investasi dari Jepang selalu diikuti dengan realisasi yang baik, yakni sekitar 70% dari komitmen.

Menurut Fithra, Jepang adalah negara dengan rekam jejak cukup baik dalam hal investasi di Indonesia. Selama ini hubungan investasi antara Indonesia dan Jepang tidak mengalami permasalahan, bahkan 70% dari komitmen investasi berhasil diwujudkan.

"Jepang itu secara rerata kalau kita bicara komitmen investasi dari 10 komitmen investasi, dia itu realisasi 70%-nya. Jadi 7 dari 10. Artinya selama ini, hubungan kita dan Jepang dalam konteks investasi tidak mengalami permasalahan realisasi yang mandek," terangnya, Jumat (29/7/2022).

Ia menyampaikan, masalah realisasi terjadi pada investasi dari China. Faisal mengungkapkan realisasi investasi China hanya sekitar 30%. Indonesia perlu berupaya lebih untuk mewujudkan komitmen investasi dari China tersebut.

"Yang jadi masalah justru dengan China. China itu kalau kita ambil flashback ke beberapa tahun ke belakang, itu dari 10 mungkin cuma 3 yang terealisasi. PR-nya bukan dengan Jepang. PR-nya dengan China bagaimana kemudian bisa menaikkan persentase realisasi investasinya," ungkapnya.

Dikatakan Fithra, hal yang patut dilakukan Indonesia saat ini adalah memperbesar persentase realisasi investasi Jepang. "Jepang sebagai partner yang tradisional tentunya juga perlu untuk digaet komitmennya agar realisasinya lebih tinggi lagi," tambahnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengungkapkan bahwa investasi terbesar yakni dari Mitsubishi Motors Corporation. Selain itu komitmen dari Toyota Motor Corporation dalam lima tahun ke depan untuk menambah investasi sebesar Rp27,1 triliun.

"Sampai saat ini, MMC telah menginvestasikan Rp11,3 triliun hingga akhir 2021 untuk seluruh pabrik MMC di Indonesia. Targetnya, MMC akan menginvestasikan sekitar Rp10 triliun mulai 2022 hingga 2025,” kata Menko Airlangga.

Potensi Investasi di Indonesia
Sementara itu, Direktur Program Indef Esther Sri Astuti menyinggung keluhan dari investor tentang kesulitan untuk berinvestasi di Indonesia, dari regulasi sampai insentif pajak. Hal itu juga menjadi catatan dari Ease Doing Business yang masih dianggap merah di Indonesia. 

Regulasi yang berbelit dan insentif yang tidak jelas ini membuat investor kerap masuk ke Indonesia. Terlebih disituasi krisis dan ada ancaman resesi. Meski Indonesia sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar untuk bisnis dan investasi. 

"Indonesia ada potensi besar, kita lihat kasat mata, pasar besar, SDA melimpah, tenaga kerja murah, itu tidak dipunyai oleh Singapura, China punya tetapi tidak semua SDA dia punya," ucap Esther. 

Data BKPM, realisasi investasi di Indonesia hingga semester I-2022 sebesar Rp 584,6T, dari target Presiden Jokowi sebesar 1200T. Investasi asing atau Penanaman Modal Asing sebesar 53,1% dari total realisasi investasi sepanjang semester I-2022. Nilainya adalah Rp 310,4 triliun. 

Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMA) berperan 46,9% dari total realisasi investasi. Nominalnya ada di Rp 274,2 triliun.

Dalam lawatan Presiden Jokowi dan rombongan ke China, Jepang dan Korea Selatan, Daftar "oleh-oleh" atau komitmen investasi yang dibawa Jokowi dari China, Jepang, dan Korsel yang totalnya mencapai Rp175 triliun. (*)

Pewarta : Sumitro
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banten just now

Welcome to TIMES Banten

TIMES Banten is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.